farid blog
Selasa, 01 September 2015
Sabtu, 29 Agustus 2015
Jenis- jenis dan Ciri-ciri Manusia Purba
Manusia purba
memiliki volume otak yang lebih kecil daripada manusia modern sekarang. Cara
berpikirnya pun masih sederhana dan primitif. Serta hidupnya pun berkelompok.
Tempat tinggal mereka adalah gua-gua dan pepohonan yang tinggi guna terhindari
dari serangan binatang buas. Jadi, mereka belum memiliki tempat tinggal
permanen; dengan kata lain: mereka hidup berpindah-pindah (nomaden).
Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa
tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia praaksara atau Prehistoric
people. Manusia purba diperkirakan telah ada di bumi sejak 4 juta tahun yang
lalu.Untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, mereka biasa memakan buah-buahan dan
tetumbuhan yang disediakan alam. Untuk dapat memakan daging, mereka berburu
binatang dengan menggunakan perkakas dari batu. Batu ini pun dipergunakan untuk
keperluan ritual keagamaan, seperti membuat dolmen,menhir, sarkofagus, dan
punden berundak-undak. Oleh karena itu, masa ini disebut juga dengan manusia Zaman Batu.
- Jenis Manusia Purba di Indonesia
Seperti telah dibahas di atas bahwa di
Indonesia banyak ditemukan fosil tengkorak dan tulang-belulang manusia purba.
Manusia purba yang pernah hidup di Kepulauan Indonesia ini banyak jenisnya.
Masing-masing mewakili zaman di mana ia hidup
a)
Meganthropus
Paleojavanicus
Manusia purba jenis ini hidup pada masa paleolitikum.
Meganthropus paleojavanicus artinya manusia-Jawa purba yang bertubuh besar
(mega). Manusia purba ini diyakini merupakan makhluk tertua yang pernah hidup di Pulau Jawa. Mereka
diperkirakan hidupsekitar 1–2 juta
tahun yang lalu. Fosil rahang bawah dan rahang atas manusia purba ini ditemukan
oleh Von Koenigswalg di Sangiran pada tahun 1936 dan 1941. Von Koenigswalg
menemukan bahwa Meganthropus ini memiliki rahang bawah yang tegap dan geraham
yang besar, tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan
belakang kepala yang tajam serta sendi-sendi yang besar. Melihat kondisi
fisiknya disimpulkan bahwa Meganthropus ini pemakan tumbuh-tumbuhan.
b)
Pithecanthropus, Pithecanthropus artinya manusia kera, hidup di zaman Paleolitikum. Fosil ini
pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891, yakni bagian rahang,
gigi dan sebagian tulang tengkorak. Manusia kera ini berjalan tegak dengan dua
kaki, dan diperkirakan hidup pada 700.000 tahun yang lalu. Dubois menemukan
fosil Pithecanthropus di Trinil daerah Ngawi pada saat Sungai Bengawan Solo
sedang kering, kemudian fosil tersebut dinamai Pithecanthropus erectus, artinya
manusia kera yang berjalan tegak. Sekarang, nama ilmiah manusia purba
Pithecanthropus erectus dikenal dengan nama Homo erectus. Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tinggi
badan antara 165-180 cm, volume otak antara 750-1300 cc dan berat badan 80-100
kg. Dalam beberapa sumber penelitian
diperkirakan Pithecanthropus adalah manusia purba yang pertama kalinya mengenal
api sehingga terjadi perubahan pola memperoleh makananyang semula mengandalkan
makanan dari alam menjadi pola berburu dan menangkap ikan. Peralatan yang telah ditemukan pada tahun
1935 oleh Von Koenigswalg di daerah Pacitan tepatnya di daerah Punung adalah kapak genggam atau chopper(alat
penetak) dan kapak perimbas. Kapak
genggam dan kapak perimbas sangat cocok digunakan untuk berburu. Manusia purba yang
menggunakan kapak genggam hampir merata di seluruh Indonesia, di antaranya di
Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Gombong, Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor. Di
daerah Ngandong dan Sidoarjo ditemukan pula alat-alat dari tulang, batu dan
tanduk rusa dalam bentuk mata panah, tombak, pisau dan belati. Di dekat
Sangiran ditemukan alat-alat berukuran kecil yang terbuat dari batu-batu indah
yang bernama flakes(serpihan). Manusia
kera (Pithecanthropus) jenis lain yang berhasil ditemukan antara lain:
1)
Pithecanthropus
mojokertensis atau manusia kera dari Mojokerto, ditemukan di daerah Perning,
Mojokerto, pada 1936-1941 oleh Von Keonigswalg. Fosil yang ditemukan berupa
tengkorak anak-anak berusia sekitar 6 tahun. Walaupun ditemukan lebih muda dari
Pithecanthropus erectus oleh Dubois, fosil Pithecanthropus mojokertensis
ditafsir merupakan jenis manusia purba yang lebih tua usianya dibandingkan
dengan yang lain.
2)
Pithecanthropus
soloensis atau manusia kera dari Solo, ditemukan di daerah Ngandong, di lembah
Sungai Bengawan Solo, antara tahun 1931-1934. Fosil penemuan Von Keonigswalg
dan Weidenreich ini berupa 11 buah fosil tengkorak, tulangrahang, dan
gigi.Fosil pithecanthropus ditemukan pula di Cina, tepatnya di gua Chou-ku-tien
dekat Beijing. Fosil ini ditemukan oleh ilmuwan Cina, Pei Wen-Chung, dan fosil
itu dinamai Sinanthropus Pekinensis. Sinanthropus pun mempergunakan perkakas
batu yang sejenis dengan perkakas batu dari Pacitan.
c)
Homo
sapiens, Homo sapiens merupakan manusia purba modern
yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Homo sapiens
disebut pula manusia berbudaya karena peradaban mereka cukup tinggi.
Dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya, Homo sapiens lebih banyak
meninggalkan benda-benda berbudaya. Diduga, mereka inilah yangmenjadi nenek
moyang bangsa-bangsa di dunia.Fosil Homo sapiens di Indonesia ditemukan di
Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur, oleh Von Rietschoten pada tahun 1889.
Fosil ini merupakan fosil pertama yang ditemukan di Indonesia, yang diberi nama
Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak. Fosil ini kemudian diteliti ulang oleh
Eugene Dubois. Manusia purba ini memiliki tinggi badan 130-210 cm, berat badan 30-150 kg, dan volume otak
1350-1450 cc. Homo Wajakensis diperkirakan hidup antara 25.000 – 40.000 tahun yang lalu. Homo Wajakensis memiliki
persamaan dengan orang Australia purba (Austroloid). Sebuah tengkorak kecil
dari seorang wanita, sebuah rahang bawah, dan sebuah rahang atas dari manusia
purba itu sangat mirip dengan manusia purba ras Australoid purba yang ditemukan
di Talgai dan Keilor yang rupanya mendiami daerah Irian dan Australia. Di Asia
Tenggara ditemukan pula manusia purba jenis ini di antaranya di Serawak, Filipina, dan Cina Selatan.
Berdasarkan penemuan-penemuan fosil tersebut, timbul pertanyaan yang mendasar: apakah Homo sapiens (manusia
modern, seperti kita) merupakan kelanjutan dari manusia Pithecanthropus
(manusia kera) ? Apakah keduanya masih dalam satu spesies yang sama ?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut belum bisa dijawab oleh para ahli karena tidak adanya
mata rantai yang dapat menghubungkan ”benang
merah” antar keduanya. Sedangkan agama monotheis
(Islam, Kristen, Yahudi) menyatakan bahwa manusia (homo sapiens) merupakan
keturunan Nabi Adam dan tidak ada sangkut pautnya dengan manusia purba manapun.
- Jenis Manusia Purba di Luar Indonesia
Selain di Indonesia, fosil manusia purba
juga ditemukan di luar Indonesia. Fosil manusia purba di luar Indonesia sebagai
berikut:
1)
Sinanthropus
Pekinensis.Fosil ini ditemukan oleh Prof. Devidson Black pada tahun 1927 di gua−gua dekat Chou−Kou−Tien ± 60 km di sebelah Barat Daya kota Peking. Hasil
penemuan menunjukkan adanya persamaan-persamaan dengan Pithecanthropus
Erectusb.
2)
Homo
Africanus (Homo Rhodesiensis) Ditemukan
oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924 di goa Broken Hill, Rhodesia
(Zimbabwe).
3)
Australopithecus
AfricanusDitemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung, dekat Vryburg,
Afrika Selatan.
4)
Homo
HeidelbergensisDitemukan oleh Dr. Schoetensack di desa Mauer dekat kota
Heidelberg (Jerman).
5)
Homo
Neanderthalensis Ditemukan oleh Rudolf Virchow dan Dr. Fulrott di lembah Sungai
Neander, dekat Dusseldorf, Jerman tahun 1956.Ciri−ciri manusia purba ini mendekati ciri−ciri Homo Wajakensis.
6)
Homo
Cro Magnon (Ras Cro - Magnon) Ditemukan oleh Lartet di guaCro Magnon dekat Lez
Eyzies, sebelah Barat Daya Perancis tahun 1868.
Manusia Purba
dan Ciri-cirinya
- Manusia Purba di Indonesia dan cirinya-cirinya
A.
Meganthropus
Palaeojavanicus
Meganthropus adalah jenis manusia purba yang tertua.
Jenis makhluk manusia purba ini telah diprediksi hidup di sekitar dua atau satu
juta tahun yang lalu di masa Pleistosen awal. Di tahun 1936 sampai 1941,
seorang peneliti yang bernama G.H.R. von Koenigswald telah mengadakanpenelitian
pada sepanjang lembah sungai Bengawan Solo. Pada wilayah tersebut, von
Koenigswald menjalankan penelitian-penelitian di tahun 1936 (di wilayah
perning, Mojokerto), pada tahun 1939 (di wilayah penelitiannya yang terakhir
ini ditahun 1941, von Koenigswald telah berhasil dalam menemukan fosil manusia
purba di lapisan pleistosen yang paling tua (bawah). Hasil dari temuan fosil
tersebut seperti rahang pada bagian atas dan bawah.Manusia purba yang tertua
yang sudah ditemukan oleh von Koenigswald di wilayaha Sangiran tersebut
mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibanding ukuran manusia purba yang
lainnya. Manusia purba yang telah ditemukan oleh von Koenigswald itu disebut
sebagai Meganthropus Palaeojavanicus atau manusia berukuran raksasa yang
tertuan ini berasal dari pulau Jawa. Namun demikian, terdapat juga beberapa ahli
yang berasumsi bahwa Meganthropus ini sebenarnya hanyalah Pithecanthropus itu
juga, hanya saja ukuran badannya saja yang lebih besar dibandingkan
Pithecantropus Erectus.Fosil manusia purba ini disebut Meganthropus
Palaeojavanicus atau manusia raksasa pada masa jawa kuno. Fosil ini merupakan
fosil manusia purba yang tertua yang pernah ditemukan di Indonesia. Penemu
meganthropus ini adalah Ralph von Koenzgswald yang menemukan fosil berupa
rahang atas yanggiginya lepas dan rahang bawah. Setelah ditemukan, peneliti
mencoba mencari umur fosil Meganthropus Palaeojavanicus dengan menggunakan
stratigrafi yang hasilnya umur fosil tersebut telah berumur1 sampai 2 juta
tahun lalu.
Adapun ciri-ciri meganthropus paleojavanicus
yang berhasil ditemukan peneliti yaitu sebagai berikut:
v
Memiliki
tonjolan tajam yang ada di belakang kepala
v
Memiliki
badan yang tegap
v Memiliki pipi tebal dengan tonjolan kening
yang terlalu mencolok.
v Tidak memiliki dagu pada wajah.
v Memiliki otot pada rahang besar yang kuat
dan besar serta memiliki otot mengunyah dan gigi.
v Ketertarikan makanannya yaitu pada
tumbuh-tumbuhan
B.
Pithecanthropus
Di tahun 1936, seorang yang bernama Tjokrohandoyo yang
bekerja bersama ahli Purbakala Duyfjes telah menemukan fosil tengkorak, yang
diketahui tengkorak anak-anak di daerah Kepuhklagen disebelah utara Perning
atau Mojokerto. Fosil ini telah ditemukan di lapisan Pucangan atau Pleistosen
bawah dan disebut sebagai Pithecanthropus yang paling tertua. Pithecanthropus
adalah jenis fosil manusia purba yang
sangat banyak ditemukan ada di Indonesia. Fosil-fosil dari Pithecanthropus ini banyak ditemukan berada
pada lapisan Peistosen bawah dan Pleistosen bagian tengah.
Pithecanthropus hidup
dengan cara berkelompok dan untuk memperoleh makanan, maka merekamen carinya dengan jalan menangkap ikan dan berbura serta
mengumpulkan makanan ( hunting and food gathering). Untuk memperoleh makanan tersebut, Pithecanthropus
akan menggunakan alat-alat yang terbuat dari kayu ataupun batu yang telah
dipungutnya. Walaupun sudah menggunakan alat-alat yang terbuatdari kayu dan
batu serta memakan apapun yang
ada di alam seperti hewan dan tumbuhan, karena tidak ditemukan bahwa adanya
tanda-tanda mengenai makanan Pithecantrhopus yang berupa dimasak dan diolah secara terlebih dahulu sebelum memakannya.
Adapun beberapa contoh dari alat-alat yang terbuat dari batu yang sudah pernah
digunakan oleh Pithecanthropus, seperti berbagai ragam jenis kapak yang terbuat
dari batu semisal kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, alat-alat
serpih dan pahat genggam.
Jenis manusia purba pithecanthropus biasa dikatakan
manusia kera yang jenisnya paling banyak ditemui di Indonesia, pada fosil yang
ditemukan memiliki umur yang bervariasi setelah melalui tes stratigrafi di
lapisan kabuh dan pucangan yang berkisar 30.000 sampai 2 juta tahun yang lalu.
Adapun ciri-ciri Pithecanthropus yaitu sebagai
berikut:
v
Tinggi
badannya sekitar 165 sampai180 cm.
v
Memiliki
badan yang tegap tapi tidak setegap
Meganthropus.
v
Memiliki
tonjolan pada kening yang tebal dan melintang di sepanjang pelipis.
v
Memiliki
otot kunyah yang kuat tapi tidak sekuat meganthropus.
v
Tidak
memiliki dagu, dan hidungnya lebar.
v
Untuk
makananannya cukup bervariasi yaitu daging dan tumbuhan.
v
Memiliki
volume otak yang masih belum sempurna dengan besar sekitar 750 sampai 1300 cc.
C.
Homo
atau manusia
Fosil manusia purba jenis homo sangatlah muda jika
dibandingkan dengan fosil manusia purba pada jenis lainnya. Ada yang disebut
homo erectus yang manusia berjalan tegak atau Homo sapiens dimana disebut
manusia bijaksana atau cerdas. Fosil dari manusia purba jenis homo ini
ditemukan pada lapisan Notopurpo yang memiliki umur sekitar 25.000-40.000 tahun
yang lalu.Dari hasil fosil-fosil yang ditemukan oleh peneliti maka ciri-ciri
Homo yaitu: Memiliki tinggi badan sekitar 130 – 210 cm, memiliki otak yang lebih maju dibanding pithecanthropus
dan meganthropus, memiliki otot mengunyah, gigi dan rahang
yang sudah menyusut,
memiliki tonjolan kening yang
sudah berkurang dan memiliki dagu, memiliki
ciri-ciri ras Austramelanosoid dan Mongoloid.
Jenis dan Ciri Manusia Purba
Penjelasan Jenis-Jenis Manusia Purba
Manusia purba memiliki volume otak yang lebih kecil daripada manusia modern sekarang. Cara berpikirnya pun masih sederhana dan primitif. Serta hidupnya pun berkelompok. Tempat tinggal mereka adalah gua-gua dan pepohonan yang tinggi guna terhindari dari serangan binatang buas. Jadi, mereka belum memiliki tempat tinggal permanen; dengan kata lain: mereka hidup berpindah-pindah (nomaden).
Manusia purba atau dikategorikan sebagai amnesia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia praaksara atau Prehistoric people. Manusia purba diperkirakan telah ada di bumi sejak 4 juta tahun yang lalu.Untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, mereka biasa memakan buah-buahan dan tetumbuhan yang disediakan alam. Untuk dapat memakan daging, mereka berburu binatang dengan menggunakan perkakas dari batu. Batu ini pun dipergunakan untuk keperluan ritual keagamaan, seperti membuat dolmen,menhir, sarkofagus, dan punden berundak-undak. Oleh karena itu, masa ini disebut juga dengan manusia Zaman Batu.
1. Jenis Manusia Purba di Indonesia
Seperti telah dibahas di atas bahwa di Indonesia banyak ditemukan fosil tengkorak dan tulang-belulang manusia purba. Manusia purba yang pernah hidup di Kepulauan Indonesia ini banyak jenisnya. Masing-masing mewakili zaman di mana ia hidup
a) Meganthropus Paleojavanicus
Manusia purba jenis ini hidup pada masa paleolitikum. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia-Jawa purba yang bertubuh besar (mega). Manusia purba ini diyakini merupakan makhluk tertua yang pernah hidup di Pulau Jawa. Mereka diperkirakan hidupsekitar 1–2 juta tahun yang lalu. Fosil rahang bawah dan rahang atas manusia purba ini ditemukan oleh Von Koenigswalg di Sangiran pada tahun 1936 dan 1941. Von Koenigswalg menemukan bahwa Meganthropus ini memiliki rahang bawah yang tegap dan geraham yang besar, tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang tajam serta sendi-sendi yang besar. Melihat kondisi fisiknya disimpulkan bahwa Meganthropus ini pemakan tumbuh-tumbuhan.
b) Pithecanthropus, Pithecanthropus artinya manusia kera, hidup di zaman Paleolitikum. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891, yakni bagian rahang, gigi dan sebagian tulang tengkorak. Manusia kera ini berjalan tegak dengan dua kaki, dan diperkirakan hidup pada 700.000 tahun yang lalu. Dubois menemukan fosil Pithecanthropus di Trinil daerah Ngawi pada saat Sungai Bengawan Solo sedang kering, kemudian fosil tersebut dinamai Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Sekarang, nama ilmiah manusia purba Pithecanthropus erectus dikenal dengan nama Homo erectus. Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tinggi badan antara 165-180 cm, volume otak antara 750-1300 cc dan berat badan 80-100 kg. Dalam beberapa sumber penelitian diperkirakan Pithecanthropus adalah manusia purba yang pertama kalinya mengenal api sehingga terjadi perubahan pola memperoleh makananyang semula mengandalkan makanan dari alam menjadi pola berburu dan menangkap ikan. Peralatan yang telah ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenigswalg di daerah Pacitan tepatnya di daerah Punung adalah kapak genggam atau chopper(alat penetak) dan kapak perimbas. Kapak genggam dan kapak perimbas sangat cocok digunakan untuk berburu. Manusia purba yang menggunakan kapak genggam hampir merata di seluruh Indonesia, di antaranya di Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Gombong, Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor. Di daerah Ngandong dan Sidoarjo ditemukan pula alat-alat dari tulang, batu dan tanduk rusa dalam bentuk mata panah, tombak, pisau dan belati. Di dekat Sangiran ditemukan alat-alat berukuran kecil yang terbuat dari batu-batu indah yang bernama flakes(serpihan). Manusia kera (Pithecanthropus) jenis lain yang berhasil ditemukan antara lain:
1) Pithecanthropus mojokertensis atau manusia kera dari Mojokerto, ditemukan di daerah Perning, Mojokerto, pada 1936-1941 oleh Von Keonigswalg. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak anak-anak berusia sekitar 6 tahun. Walaupun ditemukan lebih muda dari Pithecanthropus erectus oleh Dubois, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditafsir merupakan jenis manusia purba yang lebih tua usianya dibandingkan dengan yang lain.
2) Pithecanthropus soloensis atau manusia kera dari Solo, ditemukan di daerah Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo, antara tahun 1931-1934. Fosil penemuan Von Keonigswalg dan Weidenreich ini berupa 11 buah fosil tengkorak, tulangrahang, dan gigi.Fosil pithecanthropus ditemukan pula di Cina, tepatnya di gua Chou-ku-tien dekat Beijing. Fosil ini ditemukan oleh ilmuwan Cina, Pei Wen-Chung, dan fosil itu dinamai Sinanthropus Pekinensis. Sinanthropus pun mempergunakan perkakas batu yang sejenis dengan perkakas batu dari Pacitan.
c) Homo sapiens, Homo sapiens merupakan manusia purba modern yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Homo sapiens disebut pula manusia berbudaya karena peradaban mereka cukup tinggi. Dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya, Homo sapiens lebih banyak meninggalkan benda-benda berbudaya. Diduga, mereka inilah yangmenjadi nenek moyang bangsa-bangsa di dunia.Fosil Homo sapiens di Indonesia ditemukan di Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur, oleh Von Rietschoten pada tahun 1889. Fosil ini merupakan fosil pertama yang ditemukan di Indonesia, yang diberi nama Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak. Fosil ini kemudian diteliti ulang oleh Eugene Dubois. Manusia purba ini memiliki tinggi badan 130-210 cm, berat badan 30-150 kg, dan volume otak 1350-1450 cc. Homo Wajakensis diperkirakan hidup antara 25.000 – 40.000 tahun yang lalu. Homo Wajakensis memiliki persamaan dengan orang Australia purba (Austroloid). Sebuah tengkorak kecil dari seorang wanita, sebuah rahang bawah, dan sebuah rahang atas dari manusia purba itu sangat mirip dengan manusia purba ras Australoid purba yang ditemukan di Talgai dan Keilor yang rupanya mendiami daerah Irian dan Australia. Di Asia Tenggara ditemukan pula manusia purba jenis ini di antaranya di Serawak, Filipina, dan Cina Selatan.
Berdasarkan penemuan-penemuan fosil tersebut, timbul pertanyaan yang mendasar: apakah Homo sapiens (manusia modern, seperti kita) merupakan kelanjutan dari manusia Pithecanthropus (manusia kera) ? Apakah keduanya masih dalam satu spesies yang sama ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut belum bisa dijawab oleh para ahli karena tidak adanya mata rantai yang dapat menghubungkan ”benang merah” antar keduanya. Sedangkan agama monotheis (Islam, Kristen, Yahudi) menyatakan bahwa manusia (homo sapiens) merupakan keturunan Nabi Adam dan tidak ada sangkut pautnya dengan manusia purba manapun.
2. Jenis Manusia Purba di Luar Indonesia
Selain di Indonesia, fosil manusia purba juga ditemukan di luar Indonesia. Fosil manusia purba di luar Indonesia sebagai berikut:
1) Sinanthropus Pekinensis.Fosil ini ditemukan oleh Prof. Devidson Black pada tahun 1927 di gua−gua dekat Chou−Kou−Tien ± 60 km di sebelah Barat Daya kota Peking. Hasil penemuan menunjukkan adanya persamaan-persamaan dengan Pithecanthropus Erectusb.
2) Homo Africanus (Homo Rhodesiensis) Ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924 di goa Broken Hill, Rhodesia (Zimbabwe).
3) Australopithecus AfricanusDitemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung, dekat Vryburg, Afrika Selatan.
4) Homo HeidelbergensisDitemukan oleh Dr. Schoetensack di desa Mauer dekat kota Heidelberg (Jerman).
5) Homo Neanderthalensis Ditemukan oleh Rudolf Virchow dan Dr. Fulrott di lembah Sungai Neander, dekat Dusseldorf, Jerman tahun 1956.Ciri−ciri manusia purba ini mendekati ciri−ciri Homo Wajakensis.
6) Homo Cro Magnon (Ras Cro - Magnon) Ditemukan oleh Lartet di guaCro Magnon dekat Lez Eyzies, sebelah Barat Daya Perancis tahun 1868.
Manusia Purba dan Ciri-cirinya
I. Manusia Purba di Indonesia dan cirinya-cirinya
A. Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus adalah jenis manusia purba yang tertua. Jenis makhluk manusia purba ini telah diprediksi hidup di sekitar dua atau satu juta tahun yang lalu di masa Pleistosen awal. Di tahun 1936 sampai 1941, seorang peneliti yang bernama G.H.R. von Koenigswald telah mengadakanpenelitian pada sepanjang lembah sungai Bengawan Solo. Pada wilayah tersebut, von Koenigswald menjalankan penelitian-penelitian di tahun 1936 (di wilayah perning, Mojokerto), pada tahun 1939 (di wilayah penelitiannya yang terakhir ini ditahun 1941, von Koenigswald telah berhasil dalam menemukan fosil manusia purba di lapisan pleistosen yang paling tua (bawah). Hasil dari temuan fosil tersebut seperti rahang pada bagian atas dan bawah.Manusia purba yang tertua yang sudah ditemukan oleh von Koenigswald di wilayaha Sangiran tersebut mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibanding ukuran manusia purba yang lainnya. Manusia purba yang telah ditemukan oleh von Koenigswald itu disebut sebagai Meganthropus Palaeojavanicus atau manusia berukuran raksasa yang tertuan ini berasal dari pulau Jawa. Namun demikian, terdapat juga beberapa ahli yang berasumsi bahwa Meganthropus ini sebenarnya hanyalah Pithecanthropus itu juga, hanya saja ukuran badannya saja yang lebih besar dibandingkan Pithecantropus Erectus.Fosil manusia purba ini disebut Meganthropus Palaeojavanicus atau manusia raksasa pada masa jawa kuno. Fosil ini merupakan fosil manusia purba yang tertua yang pernah ditemukan di Indonesia. Penemu meganthropus ini adalah Ralph von Koenzgswald yang menemukan fosil berupa rahang atas yanggiginya lepas dan rahang bawah. Setelah ditemukan, peneliti mencoba mencari umur fosil Meganthropus Palaeojavanicus dengan menggunakan stratigrafi yang hasilnya umur fosil tersebut telah berumur1 sampai 2 juta tahun lalu.
Adapun ciri-ciri meganthropus paleojavanicus yang berhasil ditemukan peneliti yaitu sebagai berikut:
Memiliki tonjolan tajam yang ada di belakang kepala
Memiliki badan yang tegap
Memiliki pipi tebal dengan tonjolan kening yang terlalu mencolok.
Tidak memiliki dagu pada wajah.
Memiliki otot pada rahang besar yang kuat dan besar serta memiliki otot mengunyah dan gigi.
Ketertarikan makanannya yaitu pada tumbuh-tumbuhan
B. Pithecanthropus
Di tahun 1936, seorang yang bernama Tjokrohandoyo yang bekerja bersama ahli Purbakala Duyfjes telah menemukan fosil tengkorak, yang diketahui tengkorak anak-anak di daerah Kepuhklagen disebelah utara Perning atau Mojokerto. Fosil ini telah ditemukan di lapisan Pucangan atau Pleistosen bawah dan disebut sebagai Pithecanthropus yang paling tertua. Pithecanthropus adalah jenis fosil manusia purba yang sangat banyak ditemukan ada di Indonesia. Fosil-fosil dari Pithecanthropus ini banyak ditemukan berada pada lapisan Peistosen bawah dan Pleistosen bagian tengah.
Pithecanthropus hidup dengan cara berkelompok dan untuk memperoleh makanan, maka merekamen carinya dengan jalan menangkap ikan dan berbura serta mengumpulkan makanan ( hunting and food gathering). Untuk memperoleh makanan tersebut, Pithecanthropus akan menggunakan alat-alat yang terbuat dari kayu ataupun batu yang telah dipungutnya. Walaupun sudah menggunakan alat-alat yang terbuatdari kayu dan batu serta memakan apapun yang ada di alam seperti hewan dan tumbuhan, karena tidak ditemukan bahwa adanya tanda-tanda mengenai makanan Pithecantrhopus yang berupa dimasak dan diolah secara terlebih dahulu sebelum memakannya. Adapun beberapa contoh dari alat-alat yang terbuat dari batu yang sudah pernah digunakan oleh Pithecanthropus, seperti berbagai ragam jenis kapak yang terbuat dari batu semisal kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, alat-alat serpih dan pahat genggam.
Jenis manusia purba pithecanthropus biasa dikatakan manusia kera yang jenisnya paling banyak ditemui di Indonesia, pada fosil yang ditemukan memiliki umur yang bervariasi setelah melalui tes stratigrafi di lapisan kabuh dan pucangan yang berkisar 30.000 sampai 2 juta tahun yang lalu.
Adapun ciri-ciri Pithecanthropus yaitu sebagai berikut:
Tinggi badannya sekitar 165 sampai180 cm.
Memiliki badan yang tegap tapi tidak setegap Meganthropus.
Memiliki tonjolan pada kening yang tebal dan melintang di sepanjang pelipis.
Memiliki otot kunyah yang kuat tapi tidak sekuat meganthropus.
Tidak memiliki dagu, dan hidungnya lebar.
Untuk makananannya cukup bervariasi yaitu daging dan tumbuhan.
Memiliki volume otak yang masih belum sempurna dengan besar sekitar 750 sampai 1300 cc.
C. Homo atau manusia
Fosil manusia purba jenis homo sangatlah muda jika dibandingkan dengan fosil manusia purba pada jenis lainnya. Ada yang disebut homo erectus yang manusia berjalan tegak atau Homo sapiens dimana disebut manusia bijaksana atau cerdas. Fosil dari manusia purba jenis homo ini ditemukan pada lapisan Notopurpo yang memiliki umur sekitar 25.000-40.000 tahun yang lalu.Dari hasil fosil-fosil yang ditemukan oleh peneliti maka ciri-ciri Homo yaitu: Memiliki tinggi badan sekitar 130 – 210 cm, memiliki otak yang lebih maju dibanding pithecanthropus dan meganthropus, memiliki otot mengunyah, gigi dan rahang yang sudah menyusut, memiliki tonjolan kening yang sudah berkurang dan memiliki dagu, memiliki ciri-ciri ras Austramelanosoid dan Mongoloid.
Senin, 09 Maret 2015
Cara Membuat Blog Keren di Blogspot
Semakin banyak orang yang melihat potensi dari blog dan berharap menjadi
blogger yang terkenal. Tentunya sebagai langkah awal di dunia blogging
anda harus mengetahui cara membuat blog. Ada banyak platform blog yang bisa anda coba, tetapi saat ini yang paling praktis masih blogspot.
Untuk mengetahui cara membuat blog di blogspot anda haruslah mempunyai sebuah akun Google
terlebih dahulu. Anda bisa memiliki akun ini dengan membuat sebuah akun
email baru di Google yang biasa kita sebut sebagai GMAIL. Jika saat ini
saudara belum mempunyai akun ini silahkan baca artikel di bawah ini
untuk panduan membuatnya :
CARA MEMBUAT EMAIL GOOGLE (GMAIL) BARU
Kalau anda saat ini sudah mempunyai akun email tersebut, maka silahkan
ikuti prosedur sederhana di bawah ini untuk memulai membuat blog anda.
BAGAIMANA CARA MEMBUAT SENDIRI AKUN BLOG BARU DI BLOGSPOT
Untuk membuat sebuah akun di blogspot sangatlah mudah. Bahkan anak SD
saja sudah banyak yang mengetahui cara ini, jadi saya yakin saudara pun
tidak akan mengalami kesulitan di sini.
- Silahkan kunjungi alamat www.blogger.com dan masukkan username dan password dari akun Gmail anda.
- Dalam halaman dasbor anda akan melihat gambar anda, dan di bawah gambar itu ada sebuah tombol "Blog Baru". Klik pada tombol itu untuk memulai membuat blog anda.
- Anda akan melihat sebuah formulir yang harus diisi untuk membuat blog baru anda. Di dalam formulir ini anda diminta mengisi Judul Blog, Alamat Blog, dan Template Dasar.
- Panduan untuk anda:
- Pastikan Judul, dan Alamat Subdomain yang anda pilih mengandung kata kunci yang anda targetkan. Atau sembarang saja jika anda berniat mengganti subdomain blogspot anda dengan domain sendiri nantinya (entah itu .com, .org, .net, dll).
- Untuk bisnis online sangat disarankan untuk mengganti nama domain agar terlihat lebih profesional dan tentunya menunjang SEO jika nama domain anda bisa tepat sama dengan kata kunci yang anda kejar. (Biayanya cuma Rp.100.000/tahun)
- Setelah anda selesai di formulir ini silahkan klik tombol BUAT BLOG, dan selesai
Sampai di sini anda sudah tahu cara membuat blog baru.
Tapi blog saudara masihlah blog yang sangat standar dan belum ada
isinya. Saudara akan sangat sulit bersaing di Google ataupun di pasar
bisnis online jika hanya mengandalkan blog alakadarnya ini. Jadi anda
harus tahu bagaimana cara membuat blog anda terlihat lebih menarik.
Cara Membuat Tampilan Blog Baru Anda Lebih Keren Dan Elegan
Sekarang blog anda sudah jadi, tapi tampilannya masih sangat standar sekali. Jadi ada baiknya saudara melakukan penggantian template agar tampilan blognya menjadi lebih keren dan lebih profesional. Untuk melakukan ini saudara bisa mengunjungi http://btemplates.com/.Anda akan melihat bahwa pada situs btemplates ini ada banyak sekali template yang menarik untuk anda gunakan. Tapi sebelum anda memilih yang mana yang akan anda gunakan untuk membuat blog menjadi lebih keren; ada baiknya anda mengklik dulu link DEMO untuk melihat bagaimana tampilan online dari template ini.
Anda akan diperlihatkan tampilan dari template yang sudah diterapkan
pada sebuah blog. Jika anda menyukainya, maka silahkan mengklik tombol
DOWNLOAD yang ada pada navbar paling atas (lihat gambar di bawah)
Tunggu sampai pengunduhan file ZIP anda selesai. Jika sudah selesai; ekstraksi file ZIP tadi. Anda akan memperoleh sebuah folder yang di dalamnya ada file XML. File inilah yang akan anda upload pada blog baru yang tadi anda buat di blogspot. Pada contoh di bawah ada 2 file XML, yaitu versi dengan slideshow dan tanpa slideshow.
Sekarang anda sudah mempunyai sebuah template yang keren dan modis yang
bisa dipasangkan pada blog yang baru anda buat ini. Tapi bagaimana cara
memasang templatenya? Sederhana saja....Masuklah ke menu TEMPLATE dari
blog anda dan cari tombol
CADANGKAN DAN PULIHKAN di kanan atas layar anda.
Akan muncul kotak pop-up. Silahkan klik browse dan buka file XML yang
sebelumnya sudah anda ekstraksi dari file ZIP. Setelah anda memilih
filenya silahkan klik UNGGAH
Tunggu sampai unggahan selesai, dan anda akan melihat tampilan dari blog
anda sudah berubah sesuai dengan tampilan template blog keren yang
sebelumnya anda pilih dan unggah. Jadi sampai di sini anda sudah tahu
cara membuat blog anda tampil keren dan profesional. Hanya saja blog
yang keren itu akan percuma jika tidak ada orang yang bisa menemukannya.
Yang perlu anda pelajari berikutnya adalah bagaimana cara membuat blog anda menjadi search engine friendly atau SEO ready. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam membuat blog anda karena SEO inilah yang akan membuat blog anda bisa masuk ke halaman pencarian di mesin pencari seperti Google.
Yang perlu anda pelajari berikutnya adalah bagaimana cara membuat blog anda menjadi search engine friendly atau SEO ready. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam membuat blog anda karena SEO inilah yang akan membuat blog anda bisa masuk ke halaman pencarian di mesin pencari seperti Google.
E F#
Dahulu terasa indah
B E B
Tak ingin lupakan
C#m F#
Bermesraan s’lalu jadi satu
B
Kenangan manis
A G#m
Tiada yang salah
F#m G# C#m B
Hanya aku manusia bodoh
A G#m F#m G#m
Yang biarkan semua ini permainkanku
Am B
Berulang ulang ulang kali
reff :
E B C#m
Mencoba bertahan sekuat hati
B F#m
Layaknya karang yang
B
Dihempas sang ombak
E B C#m
Jalani hidup dalam buai belaka
B F#m B
Serahkan cinta tulus di dalam takdir
E F#m
Tak ayal tingkah lakumu
B E B
Buatku putus asa
C#m F#
Kadang akal sehat ini
B
Belum cukup membendungnya
A G#m
Hanya kepedihan
F#m G# C#m B
Yang s’lalu datang menertawakanku
A G#m
Engkau belahan jiwa
F#m G#m Am B
Tega menari indah di atas tangisanku
Repeat reff
G#m A G#m
Tapi sampai kapankah ku harus
A F#m B E
Menanggungnya kutukan cinta ini
Bridge:
C G A
Semua kisah pasti ada akhir
B E
Yang harus dilalui
C G B
Begitu juga akhir kisah ini yakinku indah
Repeat reff
G#m A G#m
Tapi sampai kapankah ku harus
A F#m B
Menanggungnya kutukan cinta ini
E
Dahulu terasa indah
B E B
Tak ingin lupakan
C#m F#
Bermesraan s’lalu jadi satu
B
Kenangan manis
A G#m
Tiada yang salah
F#m G# C#m B
Hanya aku manusia bodoh
A G#m F#m G#m
Yang biarkan semua ini permainkanku
Am B
Berulang ulang ulang kali
reff :
E B C#m
Mencoba bertahan sekuat hati
B F#m
Layaknya karang yang
B
Dihempas sang ombak
E B C#m
Jalani hidup dalam buai belaka
B F#m B
Serahkan cinta tulus di dalam takdir
E F#m
Tak ayal tingkah lakumu
B E B
Buatku putus asa
C#m F#
Kadang akal sehat ini
B
Belum cukup membendungnya
A G#m
Hanya kepedihan
F#m G# C#m B
Yang s’lalu datang menertawakanku
A G#m
Engkau belahan jiwa
F#m G#m Am B
Tega menari indah di atas tangisanku
Repeat reff
G#m A G#m
Tapi sampai kapankah ku harus
A F#m B E
Menanggungnya kutukan cinta ini
Bridge:
C G A
Semua kisah pasti ada akhir
B E
Yang harus dilalui
C G B
Begitu juga akhir kisah ini yakinku indah
Repeat reff
G#m A G#m
Tapi sampai kapankah ku harus
A F#m B
Menanggungnya kutukan cinta ini
E
Langganan:
Postingan (Atom)